Latar belakang Pembatasan Sosial Berskala Besar Indonesia 2020

Kes pertama COVID-19 disahkan di Indonesia pada 2 Mac 2020, dengan dua penduduk Depok, Jawa Barat diuji positif untuk penyakit ini.[2] Pada 15 Mac, dengan 117 kes yang disahkan, Presiden Joko Widodo telah meminta warga Indonesia untuk melakukan langkah-langkah penjarakan sosial, dengan beberapa pemimpin daerah di Jakarta, Banten dan Jawa Barat telah menutup sekolah dan tempat umum.[3] Dalam satu pernyataan pada hari berikutnya, beliau mengatakan beliau tidak akan melakukan kuarantin sepenuhnya dan dengan ringan mengkritik pemimpin daerah yang mencuba atau mencadangkan untuk melaksanakan penutupan.[4] Menjelang 26 hari bulan sama, Dedy Yon Supriyono, walikota ("datuk bandar") Tegal, Jawa Tengah telah mengumumkan bahawa kota itu akan melaksanakan tindakan kuarantin tempatan, menutup beberapa titik akses keluar dan masuk kota itu. Tegal menjadi kota pertama yang melakukannya di Indonesia.[5] Tetapi Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengungkapkan bahawa hanya provinsi di sekitar alun-alun kota yang dikuarantin, kerana pemerintah pusat juga tidak mengizinkan tindakan kuarantin kota tersebut.[6]

Berkaitan

Rujukan

WikiPedia: Pembatasan Sosial Berskala Besar Indonesia 2020 http://www.astroawani.com/berita-dunia/covid-19-po... http://www.cnnindonesia.com/nasional/2020032621184... https://www.hukumonline.com/berita/baca/lt5e847795... https://nasional.kompas.com/read/2020/04/01/110547... https://www.scmp.com/week-asia/health-environment/... https://jateng.suara.com/read/2020/03/26/212323/ja... https://www.thejakartapost.com/news/2020/03/02/bre... https://www.thejakartapost.com/news/2020/03/15/jok... https://jdih.setkab.go.id/PUUdoc/176085/PP_Nomor_2... https://www.beritaharian.sg/dunia/koronavirus-jaka...